Revolusi Digital 4.0 dan Solusi Ketenagakerjaan

FMB 9 Revolusi Industri 4.0 dan Bonus Demografi

 

Menindaklanjuti peluncuran revolusi industry 4.0, forum Merdeka Barat 9 (FMB-9) yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo pagi ini menghadirkan Menperin Airlangga Hartarto, Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Leonard Tampubolon dan Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemenakertrans Bambang Satrio Lelono untuk mendalami langkah nyata implementasi ‘Making Indonesia 4.0’ atau disebut revolusi industry 4.0.

Revolusi ini diprediksi menjadi game changer bagi pertumbuhan ekonomi, dimana Indonesia sebelumnya telah berhasil membangun siklus ekonomi yang sehat hingga mampu menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia. Dalam diksui FMB-9 yang digagas Kemenkominfo, paparan makalah Menperin Airlangga Hatarto menyebutkan dalam 15 tahun terakhir, tenaga kerja Indonesia menempati posisi 4 terbesar dunia dengan terus tumbuh hingga 30juta. Pada kurun waktu yang sama jumlah belanja konsumen naik 8x dan turut turun berkontribusi 55% terhadap PDB Nasional. Hal ini jelas memicu investasi dengan naiknya pembentukan modal bruto hingga 13x (dari 22% ke 34% PDB). Sementara untuk aktivitas korporasi, kapitalisasi pasar di BEI mencapai USD 500 miliar pada kurun waktu 15 tahun terakhir.

Continue reading

Bonus Demografi dan Perubahan Iklim Industri

Diskusi FMB9 Revolusi Industri 4.0 bersama Menperin Airlangga Hartarto, Kemenakertrans Bambang Lelono dan Leonard Tampubolon Bappenas

 

Pada periode 2025-2030, Indonesia akan memasuki puncak bonus demografi tertinggi dalam sejarah republik. Bonus ini sebenarnya sudah dialami sejak 2012, untuk itu Presiden Jokowi tak ingin kehilangan momentum menyiapkan masyarakat Indonesia dan generasi mendatang menyongsong gelombang perubahan iklim industri dari konvensional ke digital. Berkaitan dengan hal itu Kementerian Perindustrian meluncurkan peta jalan dan strategi Indonesia memasuki era digital “Making Indonesia 4.0” atau disebut dengan revolusi industry 4.0.

Dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 (FMB-9) di Kemenkominfo pagi ini, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan pemaparan bahwa revolusi industri yang terjadi akan memaksa para pelaku industri mengubah paradigma mereka, mulai dari cara bekerja, cara berproduksi hingga cara mengkonsumsi. Pada prinsipnya perubahan yang dibawa 4.0 adalah efisiensi setinggi-tingginya di setiap tahapan rantai industri, maka setiap tahapan haruslah menghasilkan nilai tambahan yang signifikan. Continue reading

Mesra Ala Pasutri Milenial

Dunia dikepung milenial. Kini tak hanya ekonomi, sosial, politik, bisnis, dan budaya, bahkan ruang paling privat individu bernama rumah tanggapun tak ketinggalan dari invasi milenial. Merujuk pada kategorisasinya, rumah tangga milenial melibatkan (salah satu atau keduanya) mereka yang lahir dalam rentan tahun 1980-1999, atau pada kisaran usia 18 hingga 35 tahun. Rumah tangga ini secara kaffah mempraktekkan kemajuan tekhnologi dan sosial media dalam kehidupan sehari-hari, persis seperti karakteristik milenial pada umumnya.

Tak hanya piawai menangkap informasi dan memanfaatkan teknologi untuk keperluan rumah tangga-belanja bulanan online via aplikasi dan pengamanan rumah via cctv yang bisa dipantau via mobile, misalnya-rumah tangga ini juga cukup terbuka dalam mengekspresikan kehidupan privat mereka di depan publik.

Beberapa bahkan sengaja mengkomersilkan kemesraan bersama pasangan lewat sosial media dan mendapatkan kesempatan untuk menjadi endroserbagi kebutuhan pemasaran sebuah produk, dan kemudian mendapat predikat #marriedgoals oleh ribuan pengikutnya. Hashtag atau tagar tersebut menembus sekat-sekat domestic, pasar, privat dan publik. Setiap individu bisa bertindak bebas keluar masuk menukar perannya sebagai individu, kelompok atau korporasi dengan berbekal sebuah hashtag. Continue reading